Sistem ekonomi campuran, Sistem ekonomi secara umum terbagi menjadi dua macam jenis, yaitu kapitalis dan sosialis. Kedua sistem ekonomi tersebut memiliki pengertian yang saling berbalikan, meskipun tujuannya sama-sama di lakukan demi masyarakat. Secara prinsip kedua sistem itu berbeda karena kapitalis cenderung mengarah ke masyarakat, sedangkan sosialis lebih ke arah pemerintah. Namun, apakah bisa sistem tersebut di gabungkan menjadi satu agar kegiatan ekonomi saling melengkapi? Jawabannya adalah bisa. Sistem ekonomi itu di sebut dengan ekonomi campuran, adalah sistem ekonomi gabungan antara kapitalis dan sosialis.
Sistem ini di berlakukan agar tidak ada keberpihakan kepada masyarakat atau pemerintah sehingga tidak menimbulkan kesenjangan. Lantas apa itu ekonomi campuran?
Pengertian Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini merupakan kolaborasi antara kapitalis dan sosialis. Kedua sistem itu memang perlu di evaluasi mengingat dampak negatifnya cenderung akan menguntungkan pihak tertentu. Jadi, ekonomi campuran akan mengambil bagian-bagian baik dari kedua ideologi tersebut untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Adapun pengertian dari ekonomi campuran adalah sistem yang berjalan di mana pihak pemerintah dan swasta saling berkolaborasi untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Jadi ekonomi campuran di lakukan dengan cara pemerintah dalam sistem ekonomi ini berhak untuk mengintervensi kegiatan ekonomi masyarakat atau pelaku usaha dengan kebijakannya. Sedangkan masyarakat bisa bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Tujuan dari pemberlakuan ekonomi campuran adalah supaya tidak ada keberpihakan kepada pemerintah maupun kepada pemilik modal atau masyarakat. Hal itu Karena tujuannya itu, ekonomi campuran kerap di anggap sebagai sistem ekonomi yang paling fleksibel.
Di harapkan dengan pemberlakuan sistem ini, masyarakat tetap dapat berinovasi dalam melakukan kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah juga tetap punya peran dalam mensejahterakan masyarakat. Hal itu yang menjadi perbedaan sistem ekonomi pasar dengan ekonomi campuran.
Sistem ini juga mungkin sudah di terapkan di banyak negara di tengah perkembangan zaman ini. Bahkan bisa di bilang negara yang awalnya menerapkan sistem ekonomi tertentu seperti kapital atau sosialis, sudah mulai fleksibel dengan menerapkan campuran.
Indonesia jika di lihat dengan kondisi saat ini juga sebetulnya bisa di bilang sudah menerapkan ekonomi campuran, karena dapat di lihat masyarakat di bebaskan membuat usaha, dengan ketentuan sesuai dengan aturan dari pemerintah. Dari segi persentase, mungkin sekarang lebih banyak perusahaan swasta ketimbang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sejarah Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini di sebut sudah ada sejak tahun 1800-an. Awalnya sistem ekonomi ini di terapkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang tak kunjung usai. Salah satu negara yang menerapkan sistem ekonomi ini awalnya Inggris yang mengatur mengenai aturan izin ekspor impor produk biji-bijian. Aturan itu di berlakukan untuk dapat melindungi petani lokal.
Kemudian pada 1900, muncullah faham pasar bebas di negara-negara maju. Mereka percaya bahwa psa bebas akan memperbaiki perekonomian dan sosial. Namun kemudian, faham ini justru menyebabkan krisis ekonomi yang besar.
Untuk mengatasi hal tersebut, Amerika Serikat kemudian melakukan penyesuaian dengan cara menyediakan pengamanan sosial kepada warga Amerika Serikat. Sejak saat itu, negara-negara lain ikut menerapkan mengubah sistem ekonomi yang awalnya tradisional, menuju ke campuran demi menyesuaikan diri dengan krisis ekonomi global.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran
Berikut ini adalah ciri-ciri dari penerapan sistem ekonomi campuran.
-
Pemerintah Berperan Sebagai Pemangku Kebijakan
Pemerintah dalam ekonomi campuran di berikan porsi sebagai pemangku kebijakan yang dapat membatasi hal-hal tertentu yang di anggap terlalu berlebihan nantinya.
-
Masyarakat Di beri Kebebasan
Masyarakat dalam hal ini pelaku usaha atau swasta di beri kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti produksi dan inovasi, tetapi tetap harus mengikuti aturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah selaku pemangku kebijakan.
-
Persaingan Pasar Cenderung Sehat
Persaingan pasar cenderung lebih sehat karena adanya aturan yang jelas untuk membatasi adanya tindakan-tindakan yang terlalu berlebihan dalam melakukan kegiatan ekonomi.
-
Kebijakan Dapat Menentukan Mekanisme Pasar
Kebijakan yang di tetapkan oleh pemerintah dapat mengatur mekanisme pasar seperti jumlah produksi, jenis produksi, sampai harga produksi.
-
Persentase antara Pemerintah dan Masyarakat Sama
Dalam sistem ekonomi campuran, porsi dari pemerintah dan masyarakat sama. Jadi berbeda dengan sistem ekonomi kapital yang bobotnya lebih banyak ke masyarakat, atau sistem ekonomi sosialis yang lebih mengarah ke pemerintah.
-
Pemerintah Tetap Bisa Membentuk Usaha
Pemerintah dalam sistem ini tetap dapat membentuk badan usaha yang tetap harus mematuhi aturan yang ada.
Tujuan Sistem Ekonomi Campuran
Pemberlakuan ekonomi campuran memiliki tujuan-tujuan tertentu. Di antaranya adalah:
-
Memberikan Jaminan Sosial kepada Masyarakat
Dengan adanya ekonomi campuran, pemerintah tetap berperan dalam mensejahterakan masyarakat. Salah satunya adalah dengan memberikan jaminan sosial supaya tidak hidup dalam kesengsaraan.
-
Menciptakan Kestabilan Ekonomi
Kestabilan ekonomi diharapkan bisa tercapai dengan adanya penerapan ekonomi campuran. Jadi, tidak ada dominasi dari pihak tertentu dalam terjadinya kegiatan ekonomi.
-
Memberikan Ruang Bagi Masyarakat
Meskipun diatur oleh pemerintah, tetapi masyarakat tetap akan diberikan ruang untuk berkembang menjadi inovatif dan kreatif dengan kebebasan yang ada. Bahkan, pemerintah juga bisa memberikan dukungan kepada masyarakatnya.
-
Menghapuskan Eksploitasi Buruh
Dengan kebijakan yang ada, pemerintah dapat mengatur proses produksi dari suatu perusahaan. Salah satunya adalah terkait dengan tenaga kerja. Misalnya seperti penerapan upah minimum, jam kerja maksimal, sampai kontrak kerja.
Itulah pembahasan mengenai ekonomi campuran mulai dari pengertian, kelebihan, kelemahan, hingga tujuan menerapkan sistem ekonomi tersebut. Dalam dunia perbankan, sistem ekonomi yang dianut berpengaruh besar dengan bagaimana roda perekonomian berjalan. Maka dari itu, di Program Studi Perbankan dan Keuangan Sampoerna University bekerja sama dengan HSBC dalam menyusun kurikulum pengajaran agar lulusannya nanti dapat mengelola uang di bank dan lembaga investasi, mengelola uang dan memberikan pinjaman, memperoleh berbagai jenis pembiayaan, dan bagaimana menilai kebutuhan keuangan perusahaan dan individu.